Gaslighting adalah teknik indoktrinasi dan manipulasi yang menyebabkan korban tidak percaya diri.
Ungkapan “gaslighting” adalah kata kerja yang didefinisikan oleh American Psychological Association sebagai “manipulasi orang lain untuk meragukan persepsi, pengalaman, atau interpretasinya tentang suatu peristiwa.”
Banyak orang tidak akan menerima kisah kita jika kita telah di-gaslight, sungguh ironis. Setiap kali kami berbagi cerita, kami merasa dikritik.
Kita sering kali perlu memasukkan dokumentasi pendukung, kasus spesifik, dan pernyataan saksi mata.
Proses mendemonstrasikan gaslighting dapat menguras emosi dan fisik, jika tidak benar-benar menakutkan.
Ingatlah bahwa beberapa teman dan anggota keluarga terdekat kita mungkin menghindari kita. Mereka memiliki perspektif yang berbeda, seolah-olah peristiwa kita tidak pernah terjadi.
Pelepasan moral adalah istilah yang diciptakan oleh psikolog Albert Bandura untuk menggambarkan proses ini.
Bahkan jika orang lain melihat apa yang kami alami dan mempercayai kami, Bandura mengklaim bahwa mereka mungkin menghindari kami dan menolak untuk terlibat.
Bandura membahas teknik praktis untuk menangani gaslighting dalam bukunya “Moral Disengagement: How People Harm and Live with Themselves.”
1. Buat jurnal
Saat Anda terkena gaslighting, tuliskan pemikiran Anda. Ini akan membantu kita untuk berpikir lebih jernih.
Kesedihan kita akan terlihat jika kita menulis kata-kata yang mencerminkan betapa kesalnya kita.
Membuat jurnal akan membantu kita menemukan kata-kata untuk menggambarkan perjuangan dan kerentanan kita.
Pertahankan jurnal yang tepat. Siapa tahu suatu saat nanti kita akan membutuhkannya.
2. Beri tahu orang lain tentang rahasianya
Menyimpan rahasia untuk diri sendiri dapat merusak kesejahteraan emosional dan fisik Anda.
Kami menyimpan rahasia setelah kami ditipu oleh gaslighting.
Pada suatu waktu, kami memutuskan untuk tidak menyuarakan perasaan kami tentang bagaimana gaslighter memperlakukan kami.
Tekanan untuk menjaga rahasia ini akan menegaskan gagasan kita bahwa kita tidak memiliki kendali atas takdir kita.
Untuk meredakan kecemasan, diskusikan kekhawatiran Anda dengan ahli kesehatan mental, seperti terapis.
3. Hindari mempertahankan persepsi diri yang positif.
Semua orang takut ditolak. Namun, ketika Anda sedang disorot, jangan mencoba menyembunyikan perasaan Anda yang sebenarnya.
Mempertahankan citra diri yang positif dan menunjukkan kepada orang lain bahwa kita dalam keadaan sehat bisa jadi sulit.
Kami berusaha untuk tampil kuat di depan orang lain sambil tetap menyembunyikan kemarahan dan sakit hati kami.
Emosi kita mengamuk, dan kita merasa rentan. Kebutuhan untuk mempertahankan citra diri yang positif dapat menyebabkan peningkatan tekanan emosional.
4. Jangan menyalahkan diri sendiri.
Ketika kita menjadi sasaran gaslighting, kita seharusnya tidak menyalahkan diri kita sendiri.
Gaslighting paling sering terjadi dalam situasi ketika kita mengandalkan orang lain untuk jenis dukungan tertentu, seperti keuangan, emosional, atau keluarga.
Kami takut karena kebutuhan kami akan orang lain untuk membantu kami dengan menyalakan gas kami.
Kemarahan, kecemasan, dan kesedihan semuanya bisa diakibatkan oleh rasa takut.
5. Lakukan pemeriksaan fisik
Gaslighting, misalnya, adalah kejadian traumatis yang menyakitkan yang dapat mengakibatkan kesulitan tubuh.
Gejala seperti sakit kepala, sulit tidur di malam hari, atau sakit perut bisa ditangani oleh dokter.
Pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua gejala Anda. Dokter akan kesulitan merawat kita jika tidak demikian.
6. Bicaralah dengan profesional kesehatan mental
Ketika kami memberi tahu profesional kesehatan mental tentang pengalaman kami dengan gaslighting, mereka tidak akan mengkritik kami.
Spesialis kesehatan mental, di sisi lain, dapat membantu kita melewati kejadian traumatis.
Ketika kita terkena gaslighting, sulit untuk melihat sesuatu dengan benar.
Pakar kesehatan mental ini adalah orang yang dapat melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dan menawarkan kejelasan dan bantuan.
Mereka mungkin dapat membantu kita memulihkan kepercayaan kita yang hilang pada orang lain dan pada diri kita sendiri.